Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Penyebab dan Cara Mengatasinya

  Merasa kantuk setelah makan adalah fenomena yang sangat umum terjadi dan seringkali membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Rasa kantuk atau kelelahan sesaat setelah makan, sering disebut sebagai "food coma" atau dalam istilah medis dikenal sebagai postprandial somnolence, bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari komposisi makanan, pola makan, hingga kondisi kesehatan seseorang. Artikel ini akan mengupas secara tuntas penyebab utama dari rasa kantuk yang sering dirasakan setelah makan, serta memberikan tips dan strategi untuk mengatasi atau meminimalisirnya.

Mengapa Kita Mengantuk Setelah Makan? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi rasa kantuk setelah makan(freepik/gratispik) 

1. Proses Pencernaan dan Peran Sistem Saraf

Setelah kita makan, tubuh akan mulai mencerna makanan untuk mengubahnya menjadi energi. Proses pencernaan ini melibatkan banyak organ dan memerlukan energi yang cukup besar untuk menopangnya. Ketika makanan sudah masuk ke dalam lambung, aliran darah akan dialihkan dari otot dan otak ke sistem pencernaan untuk membantu proses ini. Ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otak, sehingga menimbulkan rasa kantuk. 

2. Peran Hormon

Hormon juga memainkan peran yang sangat penting penting dalam rasa kantuk setelah makan. Dua hormon utama yang terlibat dalam hal ini adalah insulin dan serotonin.

- Insulin: Setelah makan, terutama makanan yang mengandung tinggi karbohidrat, kadar gula darah akan meningkat. Pankreas juga akan merespons dengan melepaskan insulin untuk bisa membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dan menurunkan kadar gula darah. Proses ini juga bisa meningkatkan penyerapan asam amino tertentu, seperti triptofan, ke dalam otak. Triptofan kemudian akan diubah menjadi serotonin, hormon yang berfungsi untuk mengatur suasana hati dan siklus tidur manusia. 

- Serotonin dan Melatonin: Serotonin tidak hanya bisa membantu dalam mengatur suasana hati kita tetapi juga dapat dikonversi menjadi melatonin, hormon yang bisa mengatur siklus tidur. Peningkatan kadar serotonin dan melatonin setelah makan dapat menyebabkan rasa kantuk. 

3. Jenis Makanan yang Dikonsumsi

Tidak semua makanan akan memiliki efek yang sama pada tubuh. Beberapa jenis makanan akan lebih cenderung menyebabkan kantuk dibandingkan yang lain. 

- Karbohidrat: Makanan yang memiliki kandungan tinggi karbohidrat sederhana seperti roti putih, pasta, dan nasi putih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan tajam, menyebabkan rasa lelah dan kantuk.

- Protein dan Lemak: Makanan yang berprotein tinggi, terutama yang mengandung triptofan (seperti kalkun, ayam, ikan, dan produk susu), dapat meningkatkan produksi serotonin. Makanan yang berlemak juga akan memperlambat pencernaan, membuat tubuh kita terus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk mencerna makanan, hal inilah yang akan dapat meningkatkan rasa kantuk.

- Makanan dengan Glycemic Index Tinggi: Makanan dengan indeks glikemik yang tinggi bisa memicu dan menyebabkan lonjakan cepat dalam gula darah yang kemudian turun drastis. Contohnya termasuk makanan olahan, permen, dan minuman manis.

4. Ukuran Porsi Makanan

Porsi makanan yang cukup besar juga membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna, sehingga tubuh akan mengalihkan lebih banyak aliran darah ke sistem pencernaan agar proses mencerna makanan bisa berjalan lancar. Ini bisa menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otak, membuat Anda merasa lelah dan mengantuk setelah makan.

5. Pola Makan dan Kebiasaan

Pola makan dan kebiasaan makan juga bisa mempengaruhi tingkat energi dan rasa kantuk setelah makan. Makan yang terlalu cepat atau melewatkan sarapan dapat mempengaruhi kadar gula darah dan energi sepanjang hari. Kebiasaan makan yang tidak teratur atau terlalu banyak makan di malam hari juga bisa memperburuk rasa kantuk setelah makan.

6. Kondisi Kesehatan Tertentu

Beberapa kondisi kesehatan juga dapat mempengaruhi rasa kantuk setelah makan:

- Diabetes: Penderita diabetes sering mengalami fluktuasi drastis dalam kadar gula darah, yang dapat menyebabkan rasa kantuk setelah makan.

- Anemia: Kurangnya sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh dapat menyebabkan kelelahan kronis, termasuk setelah makan.

- Hypothyroidism: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, yang mengatur metabolisme tubuh, dapat menyebabkan rasa lelah dan kantuk setelah makan.


Tips Mengatasi Kantuk Setelah Makan

Untuk mengatasi rasa kantuk setelah makan, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan:

1. Pilih Makanan dengan Bijak

   Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi. Pilih karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan yang dicerna lebih lambat dan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Sertakan protein tanpa lemak dan lemak sehat dalam makanan Anda.

2. Makan dalam Porsi Kecil tetapi Sering

   Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering sepanjang hari dapat membantu menjaga kadar energi stabil. Hindari makan dalam porsi besar yang memerlukan lebih banyak energi untuk dicerna.

3. Hindari Makanan Tinggi Gula dan Olahan

   Batasi konsumsi makanan tinggi gula dan olahan yang dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan tajam dalam gula darah.

4. Tetap Terhidrasi

   Dehidrasi dapat memperburuk rasa lelah. Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah makan.

5. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan Setelah Makan

   Berjalan kaki sebentar setelah makan dapat membantu pencernaan dan mencegah kantuk. Aktivitas fisik ringan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak.

6. Atur Waktu Makan dengan Baik

   Hindari untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar menjelang waktu tidur. Cobalah setidaknya untuk makan malam 2-3 jam sebelum anda istirahat atau tidur. 

7. Perhatikan Kebiasaan Tidur

   Pastikan Anda juga mendapatkan waktu yang cukup untuk tidur yang berkualitas setiap malam. Tidur yang cukup membantu menjaga energi dan mengurangi rasa kantuk sepanjang hari.

8. Konsultasikan dengan Dokter

   Jika rasa kantuk setelah makan terus berlanjut atau sangat mengganggu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes atau gangguan tiroid.


Kesimpulan

Rasa kantuk setelah makan adalah hal yang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk proses pencernaan, peran hormon, jenis makanan yang dikonsumsi, ukuran porsi makanan, pola makan, kebiasaan makan, dan kondisi kesehatan tertentu. Dengan memahami penyebab di balik fenomena ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi atau meminimalisirnya. Mengatur pola makan yang seimbang, memilih makanan dengan bijak, dan menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan dapat membantu Anda tetap bertenaga dan produktif sepanjang hari. Jika masalah ini berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url