Ciri-Ciri Penyakit Bipolar yang Perlu Kamu Ketahui

 Penyakit bipolar adalah gangguan mental yang sering kali dianggap membingungkan karena perubahan suasana hati yang ekstrem. Terutama bagi Gen Z dan milenial yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan mental, penting untuk memahami lebih dalam tentang bipolar agar kita bisa lebih peka dan mendukung satu sama lain. Berikut adalah ciri-ciri utama penyakit bipolar yang harus kamu ketahui!

Ciri-Ciri Penyakit Bipolar yang Perlu Kamu Ketahui

1. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem

Penyakit bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem antara dua fase utama: mania dan depresi. 

- Fase Mania: Pada fase ini, seseorang merasa sangat euforia, energik, dan mungkin bahkan sedikit 'superhuman'. Mereka sering kali merasa tidak terbatas dan memiliki ide-ide yang sangat banyak. Perasaan ini bisa menyebabkan mereka bertindak impulsif, seperti mengeluarkan uang dalam jumlah besar atau mengambil risiko yang tidak biasa.

- Fase Depresi: Sebaliknya, saat berada dalam fase depresi, suasana hati mereka menjadi sangat rendah. Mereka mungkin merasa sangat sedih, kosong, dan tidak berharga. Aktivitas sehari-hari menjadi sangat berat dan mereka mungkin menarik diri dari sosial serta kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan.

2. Perilaku Impulsif dan Tidak Terkendali

Di fase mania, perilaku impulsif adalah salah satu ciri khas. Mereka mungkin membuat keputusan yang sangat terburu-buru tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Ini bisa termasuk pengeluaran uang yang berlebihan, terlibat dalam hubungan berisiko, atau melakukan aktivitas yang tidak biasa. Mereka juga bisa berbicara lebih cepat dari biasanya dan tampak sangat gelisah.

3. Masalah Tidur yang Signifikan

Gangguan pola tidur adalah tanda penting dari bipolar. Saat mengalami fase mania, seseorang mungkin merasa tidak memerlukan banyak tidur dan tetap aktif meski jam tidur mereka tidak memadai. Sebaliknya, di fase depresi, mereka mungkin tidur lebih lama dari biasanya dan merasa sulit untuk bangun. Pola tidur yang tidak konsisten ini dapat mempengaruhi keseharian mereka secara keseluruhan.

4. Kesulitan Berkonsentrasi

Kesulitan berkonsentrasi adalah gejala umum dalam bipolar. Di fase mania, seseorang mungkin memiliki begitu banyak ide sehingga sulit untuk fokus pada satu tugas, membuat mereka mudah teralihkan. Di fase depresi, konsentrasi dapat menurun drastis, dan mereka mungkin merasa tidak mampu menyelesaikan pekerjaan atau tugas sehari-hari dengan baik.

5. Perubahan dalam Energi dan Aktivitas

Energi seseorang yang mengidap bipolar bisa sangat bervariasi. Selama fase mania, mereka mungkin merasa sangat aktif dan terlibat dalam berbagai aktivitas, merasa seolah-olah tidak pernah lelah. Namun, di fase depresi, energi mereka bisa menurun drastis, membuat mereka merasa malas dan tidak mampu melakukan kegiatan yang biasanya mereka nikmati.

6. Perubahan dalam Selera dan Minat

Penderita bipolar sering mengalami perubahan drastis dalam selera dan minat. Di fase mania, mereka mungkin mencoba berbagai aktivitas baru atau memiliki minat yang tidak biasa. Namun, di fase depresi, mereka bisa kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya mereka nikmati, merasa tidak ada lagi yang menarik dalam hidup mereka.

7. Perasaan Grandiose dan Kepercayaan Diri Berlebihan

Di fase mania, seseorang dengan bipolar sering merasa sangat percaya diri, bahkan memiliki pandangan yang sangat berlebihan tentang kemampuan mereka. Mereka mungkin merasa seperti memiliki kekuatan atau kemampuan khusus yang tidak dimiliki orang lain. Perasaan grandiose ini bisa mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang tidak biasa dan berisiko.

8. Gangguan dalam Hubungan Sosial

Penyakit bipolar dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang. Perubahan suasana hati yang ekstrem sering membuat orang dengan bipolar sulit untuk menjaga hubungan yang stabil. Di fase mania, mereka mungkin sangat ramah atau bahkan terlalu menuntut. Sementara di fase depresi, mereka mungkin menarik diri dari teman dan keluarga, merasa tidak ada yang mengerti mereka.

9. Perasaan Putus Asa dan Keputusasaan

Perasaan putus asa dan keputusasaan sering muncul saat seseorang berada di fase depresi. Mereka mungkin merasa tidak ada jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri. Perasaan ini sangat berat dan memerlukan perhatian serta dukungan serius.

10. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga dengan gangguan bipolar atau gangguan mental lainnya bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan bipolar. Jika ada anggota keluarga yang mengidap bipolar, penting untuk lebih waspada terhadap tanda-tanda awal gangguan ini. Meskipun tidak semua orang dengan riwayat keluarga bipolar akan mengalaminya, faktor genetik bisa berperan.

Tips Mengatasi Gangguan Bipolar

1. Cari Bantuan Profesional: Konsultasikan dengan psikiater atau terapis untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

2. Ikuti Pengobatan: Minum obat sesuai petunjuk dokter untuk menjaga kestabilan suasana hati.

3. Jaga Rutinitas: Tetapkan rutinitas harian yang konsisten untuk membantu menjaga kestabilan.

4. Kelola Stres: Gunakan teknik seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.

5. Pola Tidur yang Sehat: Tidur 7-9 jam per malam untuk mendukung kesehatan mental.

6. Dukung Kesehatan Fisik: Makan sehat dan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan suasana hati.

7. Bangun Dukungan Sosial: Berbicara dengan teman dan keluarga atau bergabung dengan kelompok dukungan.

8. Kenali Tanda Awal: Pelajari tanda-tanda awal episode untuk pencegahan lebih cepat.

9. Terapkan Manajemen Krisis: Siapkan rencana darurat untuk episode berat.

10. Tetap Positif: Terus berusaha dan bersabar dalam proses pengelolaan bipolar. 

Kesimpulan

Penyakit bipolar adalah gangguan mental yang kompleks dengan ciri-ciri yang dapat sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Mengetahui ciri-ciri ini sangat penting agar kita bisa lebih peka terhadap kesehatan mental diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan tanda-tanda ini, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Mengatasi bipolar memerlukan pendekatan yang tepat, termasuk terapi dan, dalam beberapa kasus, pengobatan. Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan, dan penting untuk memberikan dukungan yang tepat agar kita semua bisa menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Dengan memahami lebih dalam tentang penyakit bipolar, kita bisa lebih peduli dan dukung satu sama lain dalam perjalanan menuju kesehatan mental yang lebih baik. Jangan lupa, berbicara dengan seorang profesional adalah langkah penting jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan gejala-gejala ini. 


---


Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna tentang penyakit bipolar dan membantu kamu lebih memahami gangguan ini.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url